Setelah NasDem, PPP Juga Resmi Masuk KIM, Awiek: Bukan Soal Kursi Kabinet Tapi Rekonsiliasi Nasional
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menepis anggapan partainya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) karena terkait persoalan kursi kabinet atau pos politik lainnya.
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menegaskan bahwa PPP bergabung dengan koalisi partai pemenang Pilpres 2024 itu sebagai bentuk rekonsiliasi yang dilandasi semangat kebangsaan.
Advertisement
BACA JUGA: Muhaimin Minta Kapolri Tindak Tegas Muktamar PKB Ilegal
"Bergabungnya PPP ke Prabowo-Gibran murni mengedepankan politik kebangsaan, dan tidak membicarakan kursi kabinet maupun pos politik apapun karena semangatnya adalah rekonsiliasi untuk kemajuan bangsa," kata Awiek, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Setelah Pilpres 2024 usai, dia juga menyebut PPP merapat ke KIM dalam rangka memaksimalkan politik amar ma'ruf nahi munkar yang menjadi prinsip partainya.
"Akan dilantiknya presiden terpilih pada 20 Oktober 2024, maka PPP memutuskan bergabung dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dalam rangka memaksimalkan politik amar ma'ruf nahi munkar sebagaimana prinsip perjuangan PPP," tuturnya.
Menurut dia, perbedaan dalam politik merupakan hal yang lumrah. Adapun politik rekonsiliasi, lanjut dia, dibutuhkan agar keberlanjutan pembangunan bisa berjalan lancar.
"Sehingga ketika kontestasi betakhir, maka saatnya menjalankan politik kebangsaan, yakni rekonsiliasi segenap elemen bangsa untuk kepentingan yang lebih besar," katanya.
Dia pun berharap bergabungnya PPP dapat selaras pula dengan bangunan koalisi di sejumlah Pilkada 2024.
"Meskipun tidak secara keseluruhan," ucapnya menambahkan.
Sebelumnya, Kamis (15/8), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa Partai Persatuan Pembangunan telah menyampaikan keputusannya untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju sekaligus mendukung pemerintahan ke depan.
Prabowo menyampaikan hal itu usai menerima kunjungan Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis malam.
"Baru saja saya menerima kedatangan Pak Mardiono, sahabat lama saya, dan beliau menyampaikan keputusan PPP untuk bergabung dengan kami dalam koalisi kami. Mendukung pemerintahan yang insyaallah akan saya pimpin Oktober yang akan datang," ucap Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Pilkada 2024, Kampanye Akbar di Sleman Hanya Dilakukan Dua Kali
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Diskop UKM DIY Raih Juara III Kompetisi Sinopadik 2024 di Palangkaraya
- Ketua MPR: Presiden Prabowo Disegani Saat Tampil di G20 Paparkan Hilirisasi SDA
- BRIN Usulkan Pemanfaatan Data Satelit dan Kecerdasan Buatan untuk Penanganan Bencana
- Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
- Inggris Dukung Indonesia Tambah Kapal Tangkap Ikan
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
Advertisement
Advertisement